Senin, 15 Agustus 2016

Bukti Ilmiah 21


Bukti Ilmiah Hukum Karma dan Tumimbal Lahir
(Bagian 21)

Di rumah tersebut dia bersua dengan suami masa kehidupan lampaunya, Kedar Nath, bapak mertua dan ibu mertuanya, serta para tetangga. Shanti menyapa mereka satu persatu, ibarat bersua kembali dengan teman-teman lama, bahkan juga mengetahui kondisi kehidupan tetangga-tetangganya, umpamanya : di belakang rumah ada sebuah sumur, tetapi tidak berhasil ditemukan, setelah melalui penjelasan para tetangga, ternyata sumur itu memang ada, oleh karena sudah tidak digunakan selama bertahun-tahun makanya ditutup, membuktikan bahwa Shanti begitu mengenal keluarga ini.

Rumah ayahbunda masa lampau Shanti (Lugdi Devi), terletak tidak jauh dari rumah suaminya, maka itu mereka segera berkunjung ke rumah ayahbundanya. Shanti yang melihat rambut ayahbunda telah memutih, berjalan pun juga tidak leluasa.

Dia mengenang operasi caesar yang dijalaninya gagal, sehingga dalam usia muda sudah meninggal dunia, ayahbunda harus menangisi kepergiannya, sementara dia masih belum sempat berbakti, kini beragam perasaan berkecamuk di dalam hati Shanti, sehingga memeluk ayahbunda dan menangis pilu, orang-orang yang hadir juga tak kuasa menahan linangan air mata.    

Orang jaman dulu berkata : “Jalan menuju alam baka tidak mengenal usia muda atau tua”. Kehidupan ini sulit ditebak, menyadari bahwa hidup ini tidak kekal, maka itu mesti menghargai waktu yang ada, belajar ajaran insan suci dan bijak.

Orang jaman dulu berkata : “Belajar itu tujuannya adalah menjadi insan suci dan bijak, menjadi insan mulia, barulah hidup ini tidak sia-sia.  

Petikan Ceramah Dr. Zhong Mao-sen / Venerable Ding Hong


(二十)

見到前生的先生、公公、婆婆和一些鄰居。看到鄰居薩娜提會主動上前噓寒問暖,像是久別重逢的老朋友,對鄰居以前家裡的擺設也很熟悉,譬如:她說這院子後面有一口井,但是沒有找到,後來經鄰居說明,以前那裡確實有井,因為多年沒用,把它封掉了,證明薩娜提對這個家庭很熟悉。
薩娜提前生的娘家離夫家不遠,大家順道轉到娘家去。她看到前生的父母兩鬢斑白、走路蹣跚。回想年輕時剖腹產後就離開了,白髮人送黑髮人,自己沒有盡到孝道,這次重逢內心思潮起伏,不禁抱著他們放聲大哭,在場的人無不唏噓感動。古人說「黃泉路上無老少」,生命是很難預料的,知道生命無常,就要好好把握時光,學習聖賢教育。古人說讀書志在聖賢,能夠真正做個頂天立地的人,一生才不會白過。

文摘恭錄 — 因果輪迴的科學證明
鍾茂森教授主講