Sabtu, 22 Oktober 2016

Ciri-ciri orang berpahala


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Saya hanya mendengar ceramah Dharma dan melafal Amituofo, tidak membaca sutra, apakah boleh begini?

Belajar Ajaran Buddha mesti diterapkan dalam kehidupan keseharian, barulah bisa memetik manfaatnya. Sama halnya pula dengan mendengar ceramah Dharma. Orang yang tidak sanggup mengamalkan ajaran adalah dikarenakan kurangnya pemahaman, jadi harus perbanyak mendengar ceramah.

Kalau tidak punya waktu luang untuk membaca sutra, anda tidak harus membaca sekaligus satu buku “Sutra Usia Tanpa Batas”, anda boleh membaginya, sehari baca satu bagian.

Tempo dulu ketika masih kuliah, saya juga begitu, waktu itu saya masih membaca “Ksitigarbha Sutra”, “Ksitigarbha Sutra” terdiri dari 13 bab, sehari saya baca satu bab, butuh waktu 2 minggu baru selesai, tidak ada tekanan sama sekali, tanpa beban.

“Sutra Usia Tanpa Batas” terdiri dari 48 bab, rata-rata satu bab membutuhkan waktu beberapa menit, paling tidak cuma 2 atau 3 menit, jadi kalau sehari bisa meluangkan waktu 15 menit, maka sudah cukup lumayan.

Perlahan-lahan kalau sudah mahir, maka butuh waktu satu jam saja sudah bisa selesai membaca Sutra Usia Tanpa Batas, jadi dengan asumsi sehari anda meluangkan waktu 15 menit, maka 4 hari sudah bisa menyelesaikannya.

Lama kelamaan makin mahir dan sudah bisa menghafalnya di luar kepala, maka ini lebih bagus lagi, sambil berjalan atau beraktivitas juga bisa sambil membacanya di dalam hati.

Asalkan pekerjaan tersebut tidak memerlukan daya pikir, maka bisa dilakukan sambil menghafal sutra atau melafal Amituofo, lama kelamaan samadhi juga bisa tercapai. Kekuatan samadhi kian mendalam, kebijaksanaan kian tinggi, maka pahalanya makin besar.

Maka itu orang yang punya atau tidak punya pahala bisa dilihat dari kekuatan samadhinya. Apabila orang ini sikapnya tidak bisa tenang dan selalu gelisah, orang begini tidak punya pahala. Sedangkan orang yang berpahala, hatinya tenang dan damai, tidak banyak omong.

Serupa dengan bait dari Sutra Usia Tanpa Batas yang menyebutkan bahwa  Baik berjalan, berdiri, duduk dan berbaring, setiap gerakan dan tindakan senantiasa mawas diri, tidak tergesa-gesa dan mendesak, tidak tergesa-gesa, orang begini mempunyai pahala.

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-183
Tanggal : 29 Agustus 2012
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation






这个学习、生活都是在落实佛法。学佛一定要落实,如果不落实,光是学个语言文字没有用,落实才能得受用。听经帮助你了解佛的教义,听明白了就要去做,所以听经有好处,要多听。做不到的总是因为没明白,明白了你就能做到,所以平常要多听经。如果没时间读经,你不一定一次整部《无量寿经》读下来,不一定,你可以分片段,一天读一小段。我过去在大学念书都是这样,我读《地藏经》,最开始读《地藏经》,《地藏经》十三品,我一天念一品,分两个礼拜念完,这个一点压力都没有。《无量寿经》四十八品,一品的时间平均也就是几分钟,顶多二、三分钟,所以你一天如果拿出个十五分钟来读经也不错。读得快的一小时能读完,你一天读十五分钟,四天就读下来了。读熟了,你会背了那最好,走路、做事都可以背诵。只要你不动脑子,不用用脑子来工作,你就背经或者是念佛,久而久之,这定力就能修出来。人的定力愈深,智慧愈高,这人就愈有福报。所以你看一个人有没有福,从他的定力可以看出来。如果一个人心浮气躁,定不下来,这人没有福报,有福他也装不住,会漏出去;心很稳、很定,言语不多,「动作瞻视,安定徐为」,不急不躁,这种人是有福报。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一八三集)  2012/8/29