Minggu, 16 Oktober 2016

Fenomena kerasukan Mara 02


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Mengapa ada fenomena kerasukan Mara?
(Bagian 2)

2.    Alasan yang kedua adalah tidak disiplin menjalankan sila.

Melafal Amituofo sambil memikirkan hal-hal lainnya. Contohnya anda suka uang, jadi sambil melafal Amituofo sambil memikirkan cara mendapatkan uang, akhirnya muncullah sebuah fenomena dimana anda memenangkan loterei, padahal ini adalah khayalan yang diciptakan Mara. Mara datang menggoda dan memikatmu, begitu anda merasa kegirangan dan tersanjung, habislah kamu, Mara berhasil merasuki dirimu.

Contoh lainnya, umpamanya anda suka wanita cantik, jadi sambil melafal Amituofo sambil membayangkan si jelita, tiba-tiba muncullah seorang wanita yang menebar pesona, fenomena yang membuat anda goyah dan terlena, sehingga anda bukan lagi terjalin dengan Buddha tapi kini terjalin dengan Mara, kerasukan Mara.

Kesimpulannya anda serakah pada apa maka Mara akan menggunakannya untuk memikat dirimu, maka itu hati sendiri harus benar dan teguh, menjalankan sila dengan suci.

Hendaknya menghindari pembunuhan, pencurian, perbuatan asusila dan berdusta. Umpamanya tentang sila menghindari perbuatan asusila. “Surangama Sutra” menyebutkan standarnya adalah menghindari perbuatan asusila baik secara lahiriah maupun batiniah.

Jadi menghindari nafsu indria baik yang dilakukan melalui ucapan, pikiran maupun tindakan. Nafsu indria merupakan niat pikiran yang amat halus, kadang kala diri sendiri juga tidak menyadarinya, ini adalah kecerobohan.

Umpamanya ketika seorang pria melihat wanita, walaupun hanya memandangnya sekilas, namun sempat muncul gejolak di hatinya, sekejab kemudian perasaannya normal kembali. Tampaknya ini biasa-biasa saja, anda mungkin saja membiarkan niat pikiran ini, yang penting saya tidak mengambil tindakan apa-apa.

Tetapi ketika anda berniat melatih samadhi, niat pikiran yang halus tadi akan muncul dan membayangi dirimu, sehingga menghalangi samadhi anda, bahkan akan menggodamu sehingga kerasukan Mara.

Maka itu dalam keseharian mesti menjalankan sila dengan disiplin, setitik debu pun takkan boleh terkotori, ini ditujukan supaya dalam melatih diri jangan sampai bertemu rintangan Mara.

Apabila anda memiliki kemampuan menjalankan sila tidak membunuh, tidak mencuri, tidak melakukan perbuatan asusila, tidak berbohong, yang dilakukan baik melalui ucapan, pikiran dan tindakan, jadi bahkan niat pikiran pun sudah tidak ada lagi, barulah boleh melatih samadhi.

Maka itu tidak perlu terburu-buru ingin memasuki samadhi pelafalan Amituofo, kalau anda tampak begitu bernafsu ingin cepat-cepat berhasil serta mempunyai sifat tergesa-gesa, maka mudah kerasukan Mara, mengapa demikian? Oleh karena anda sendiri belum memiliki persiapan matang, belum membangun landasan yang kokoh.        

Ibarat mempersiapkan hidangan makan, terlebih dulu beras dicuci bersih, sayur mayur dicuci bersih, bumbu disiapkan, hidupkan perapian, barulah mulai menumis sayur dan menanak nasi.

Kalau tahapan-tahapan di atas tidak dijalankan, bagaimana bisa menghidangkan nasi dan sayur di atas meja? Sama halnya pula dengan melatih samadhi, terlebih dulu haruslah menjalankan sila dengan disiplin.

Setelah satu kurun waktu berlalu dan pengamalan sila juga sudah kokoh, barulah mulai melatih samadhi pelafalan Amituofo, atau boleh mengasingkan diri menghindari keramaian. Dengan demikian barulah takkan muncul rintangan Mara.

Maka itu melatih diri dalam Buddha Dharma adalah dengan sila sebagai landasannya, oleh karena dengan pengamalan sila barulah samadhi bisa tercapai, dengan tercapainya samadhi barulah prajna (kebijaksanaan) berkembang.

Lantas sekarang bagaimana kalau sudah terlanjur kerasukan Mara? Bagaimana supaya Mara bisa pergi? Caranya adalah anda harus disiplin menjalankan sila, antara lain Lima Sila. Oleh karena dengan menjalankan sila maka akan ada Dewa Pelindung Dharma, sehingga rintangan Mara akan berkurang. Dewa Pelindung Dharma akan melindungimu.   

Maka itu dalam melatih diri harus secara bertahap, tidak boleh tergesa-gesa ingin cepat-cepat berhasil, selain mengamalkan sila juga harus bertobat atas karma buruk yang dilakukan pada masa kehidupan lampau, kemudian belajar Buddha Dharma, melatih diri dengan biasa-biasa saja dan melafal Amituofo.  


(二)

第二个原因,为什么会有这些着魔的现象,就是持戒不清净,污染的念头夹杂在念佛心中。念着念着,稍微有一点定了,但是因为心是个不净器,里面虽然有佛号,但是也有污染,所以它也会感召一些魔境界。魔境界都是来引诱你的,你心中有污染就正好一拍即合。比如说你贪财,这时候可能会有个境界出现,你中了六和彩,是真中了不是假的,实际上是什么呢?鬼神来引诱你,你一欢喜、一贪着,完了,就着魔;又比如你心里有贪色的念头,淫心没断,外面也会有这种境界,有美女,有这些让你能够神魂颠倒的境界出现,就跟你心中污染的部分对应起来,也是一拍即合,就着魔。总之你心里贪着什么,鬼神它就会用什么东西来引诱你,所以自己心一定要正,戒一定要清净。

在《楞严经》上,你看佛教导阿难,没有开始修首楞严大定之前,先教他持四种清净明诲,就是四重戒。不淫、不盗、不杀、不妄语,这就是五戒里面前四条,这四重戒通于一切的戒法,大乘、小乘都是通的,都有这四条戒,这是根本戒。而我们要修禅定,念佛也是修禅定,念佛三昧就是定,也首先要持戒清净。这四种清净明诲比五戒,声闻的这些戒法,八关斋戒、沙弥戒、比丘戒里面所讲到的四种戒,四重戒,《楞严经》讲的标准讲的就更高。因为声闻法里头的这些戒主要是在事相上遮止,身、口二业不能犯就可以了。心呢?犯的话属于很轻的罪,可以自责心悔过。然而《楞严经》里面讲的四种清净明诲,这四重戒着重在心地戒,我们下手务必是要先从身、口事相上来持戒,事相上身、口不犯了,慢慢才能够让你的心也定下来,也不犯。假如你身、口业都会犯,那你心肯定没办法控制,一定是从粗到细。

清净明诲就是讲到要断心上的这种杀、盗、淫、妄,譬如说第一条淫戒,《楞严经》的标准就是要使淫机身心俱断。淫机就是最微细的那个念头,有时自己都不觉察,那就是心很粗。譬如说男众看到女众,就看一眼,如果内心动了,这叫淫机,动完之后可能马上又恢复正常。假如你没有认真修行,你可能就忽略了这些细节,反正我身、口不造作就可以了,念头上就不管它了。那你不修禅定可以,等你真想用功念佛修禅定,这时候那些念头就会浮现出来,那就障碍你的禅定,甚至会引诱你着魔。所以平常我们持戒就要持到很清净、很微细,为什么我们要求就是《楞严经》上讲的要轻重等持?要皎如冰霜,尘点不染?就是为了防止你修行当中的魔障。如果你能够在心念上对治好这些烦恼,杀、盗、淫、妄的心,连心都不起来,念头都没有,这才堪可修习禅定。

所以不要急着要得念佛三昧,你急着得念佛三昧往往就会着魔,为什么呢?你还没做好准备,没打好基础。就好像做饭,你先得把米洗干净,把菜洗干净,把调料品准备好,把火生起来,这才能够去炒菜、做饭。你前面这些备料工作、前期准备工作没做好,那你怎么能够做好饭菜呢?我们修禅定也是这样,先要把前期准备工作做好,前期准备工作就是持戒。精严的持戒,经过一段时间了,戒力稳固了,这时候你再修习念佛三昧,或者是闭关修行,或者是自己暗自用功,这些都可以,你不会有魔障。所以佛法修行全都是以戒为基础,因戒得定,因定开慧,不能躐等。

大家在这边觉源寺,我们现在就是重视持戒、强调持戒,为什么呢?因为没有持戒这种基础,你念佛修不上去,肯定的,你急着想修,最后肯定着魔。不急着修还好,每天放逸懒散还好,还不会着魔,真正要用功,你基础又没有,那你肯定着魔。所以我们现在起码用三年的时间把戒的基础打好,然后你进修定慧,这时候一定会有成。

现在如果是已经着魔了,已经有附体的现象,这些鬼神你怎么能够让他离开?方法是有,第一个,你要严持戒律。第一你要受戒,受五戒乃至菩萨戒,受戒得到戒体自然有护法神、护戒神。如果没有得到戒体,当然就不会有护戒神来,有护戒神你魔障自然就会少,他们暗中帮你排遣出去,当然你要自己严持戒律。所以在这里大家听戒,佛七之后我们又继续讲《沙弥十戒威仪录要》,沙弥十戒居士也可以听,就是八关斋戒的主要内容,我们如果能够在道场也能持守八关斋戒就更为殊胜。真正好好持戒,那些不善的邪神、邪鬼自然就离开了,不用排遣他自然就走了。

还有一种可能不是鬼神作用,你持戒持的再好还是有很多业障。这业障有很多种,比较普遍的就是你身体不好,精神提不起来,这属于普遍的业障。更有甚者,就是你邪思、恶念没办法控制,这就属于深重的业障。《占察善恶业报经》里面就讲,是因为宿世、今生曾经犯过重罪,业很重,你不能够马上进修定慧,如果你马上进修定慧也是必落魔障,怎么办?先求忏悔,忏悔重罪、恶业。我们此地也鼓励大家拜《占察忏》,《占察忏》就是做为前期准备工作,配合你的持戒。持戒防未来的恶业,拜忏是消过去的恶业,双管齐下,经过一段时间巩固,你念佛功夫自然就快速提升。再加上有教理的基础,你识别这些境界,事、理、性、相,这些道理都非常清楚,由事持达理持,能得念佛三昧。念佛三昧必须要有般若的智慧,没有般若智慧得不到念佛三昧,顶多只是功夫成片。念佛三昧按照经上讲的标准,就是你想见佛就随时可以见,甚至想去极乐世界就可以到极乐世界,想见十方诸佛,十方诸佛就现前,这就是念佛三昧。必定是有般若的熏习,观一切法空,由空出假,你才能够现出这种十方诸佛现前的境界。

所以我们修行要次第来,不要急,理可以顿悟,事要渐修。渐修是从基础修起,把戒持的精严,尘点不犯,然后殷勤的求忏悔,忏悔宿业,然后通过学教,通过平常的修持、念佛。慢慢慢慢准备工作做好了,那你再不妨精进一段时间,比如说闭九十天念佛,这样会有一些突破。但是建议你真想这么用功之前,不妨先来问一下定弘,定弘也可以给一些好的建议,也帮你观察你现在的境界到了这个标准没有,还没有到,基础工作还没有准备完全,你也不要着急,欲速则不达。

  这些粗浅心得跟大家分享,希望大家能够如法修行,早日成就。阿弥陀佛!