Sabtu, 21 Januari 2017

Cara mengusir si sirik


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Bagaimana cara mengusir perasaan sirik?

Pertama-tama mesti memahami buah akibat dari perasaan iri hati, yang sungguh mengerikan, sirik termasuk salah satu bentuk dosa (kebencian), akibatnya adalah jatuh ke Neraka.

Andaikata melihat orang lain berbuat baik, lantas hati kita merasa cemburu dan tidak nyaman, lalu menfitnahnya, menghalanginya, maka akibatnya jatuh ke Neraka.

Bagi orang lain, mungkin kerugian yang ditimbulkan tidaklah begitu merugikan, tetapi bagi diri sendiri sungguh rugi besar, jadi cuma orang dungu yang suka sirik.

Tetapi iri hati merupakan bawaan lahir orang awam, pada umumnya manusia itu bisa cemburu, hanya saja dosisnya besar atau kecil, belajar Ajaran Buddha itu mesti melepaskan perasaan sirik.  

Lantas bagaimana caranya menghapus sirik itu? Mesti melatih ikut bersukacita pada jasa kebajikan yang dilakukan makhluk lainnya. Melihat orang lain sedang berbuat baik, memberi manfaat bagi makhluk lainnya, kita mesti ikut bersukacita, kalau bisa ikut membantu akan lebih bagus lagi, kalau tidak bisa ikut membantu yah berilah pujian dan motivasi, merestui kebajikan yang dilakukan orang lain, lama kelamaan perasaan sirik jadi terurai.

Jadi dengan perasaan suka cita untuk mengurai sirik, jangan malah menghalangi upaya orang lain. Kalau anda menghalangi upaya orang lain, lihatlah dampak apa yang ditimbulkan oleh perbuatanmu, mencelakai banyak makhluk, maka dosa ini sungguh berat sekali.

Sebaliknya apabila kita ikut bersukacita, bahkan hanya melontarkan sepatah kata pujian saja, berikan motivasi sejenak, walaupun kita tidak punya kemampuan membantunya, tetapi jasa kebajikan yang diperoleh adalah setara.

Jasa kebajikan dari ikut bersukacita dan si pelaku kebajikan ternyata adalah sama. Lihatlah di dunia ini mana ada hal yang begitu menguntungkan, anda tak perlu bersusah payah dan capek-capek mengerjakannya, anda cuma berleha-leha dan ikut bersukacita, maka sudah bisa mendapatkan jasa kebajikan yang sama dengan si pelaku kebajikan, kalau sudah demikian kenapa tidak sudi ikut bersukacita? Kenapa pula harus sirik?

Maka itu kita mesti berlapang hati, perasaan sirik muncul dari hati yang sempit, yang parah adalah sampai timbul perseteruan, hati dipenuhi keangkuhan, maunya bisa menang dari orang lain barulah merasa senang. Setiap melihat orang lain lebih baik daripada diri sendiri, maka muncullah perasaan sirik. 

Maka itu dalam keseharian kita harus melatih kepribadian rendah hati, setelah melakukan kebajikan tak perlu mengumumkan kepada orang lain, melakukannya secara diam-diam, tak perlu mengharapkan ketenaran juga tak perlu mengharapkan keuntungan, tidak mendambakan pujian orang lain; melihat orang lain berbuat baik, kita meringankan tangan membantunya, memberinya pujian, ini juga mengembangkan kesusilaan diri sendiri.

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-153
Tanggal : 27 Maret 2012
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation



首先你要认识嫉妒心的果报,那是很惨烈的,嫉妒属於瞋恚的一分,瞋恚是地狱的业因。所以我们如果嫉妒人,人家做好事我们心里嫉妒,甚至去破坏、去障碍,果报将来都要下地狱。对人未必有什么损伤,对自己损伤就太大了,所以愚痴的人才会嫉妒。但是嫉妒心又是凡夫与生俱来的烦恼,一般的人都会有嫉妒,只有大小不同,学佛一定要放下嫉妒。怎么样去除嫉妒心?一定要修随喜功德。见到人在做好事,在做利益众生的事情,我们一定要随喜,能够帮助尽量帮助,不能帮助我们也从旁赞叹、鼓励,成全人家的善事,久而久之嫉妒就化解了。所以用随喜来对治嫉妒,千万不能障碍。如果障碍,就看你障碍的影响,影响的面大,危害的众生多,那个罪业就重。假如我们能随喜,哪怕是我们用语言赞叹一下、鼓励一下,虽然没有能力去帮忙,但是功德是一样的,随喜功德跟那个人做好事的功德一样。你看这天下哪有这么便宜的事情,你不用去做,你跟他随喜一下,就有一样的功德,为什么不随喜,为什么要嫉妒?所以我们要拓开心量,嫉妒心都是因为小心量,严重的人我的对立,自己内心里充满著傲慢,比别人高就高兴,人家比我高就嫉妒,嫉妒和傲慢往往是在一起。所以平常我们要修学谦卑的品德,做事、做人都要学著低调,做了好事我们也不去向人宣传,默默的做,不求名不求利、不求人的赞叹;见到人做好事,我们去帮助,我们去赞叹,这是修养盛德。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一五三集)  2012/3/27  香港佛陀教育协会