Jumat, 20 Januari 2017

Kisah Upasaka Huang terlahir ke Alam Sukhavati 03


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Kisah Upasaka Huang Jin-xuan terlahir ke Alam Sukhavati
(Bagian 3)

Oleh karena guru menyuruhku datang ke Singapura untuk memberi motivasi pada Upasaka Huang, esok harinya sudah harus pamit. Sebelum berangkat pulang pada sore hari, saya bertanya pada Upasaka Huang, apakah sekarang anda telah memiliki keyakinan hati terlahir ke Alam Sukhavati? Beliau menganggukkan kepala dan berkata, sekarang saya begitu memiliki keyakinan hati!

Lihatlah, keyakinan hati ini muncul dari motivasi yang anda berikan. Saya bertanya lagi, apakah anda sekarang masih ada kekhawatiran? Dia menjawab sudah tidak ada kekhawatiran lagi, cuma berharap Buddha Amitabha segera datang menjemputnya. Saya melihat kondisinya ini sudah bagus, kemudian pamit padanya.

Saya berpesan padanya agar tidak lupa melafal Amituofo, jangan karena saya tidak berada di sisi anda, maka anda tidak melafal lagi. Saat itu saya sedang bersiap-siap menghadiri upacara kebaktian Cheng Beng yang diadakan di Hong Kong, yang dihadiri 12 ribu umat Buddha, saya bilang pada Upasaka Huang, saya ditugaskan di sana, usai dari sana, saya akan kembali lagi menjenguknya. Dia menganggukkan kepala, bahkan beranjali mengantar kepergianku.

Upasaka Huang melafal Amituofo dari tanggal 23 sampai 27 Maret, selama 4 hari, akhirnya berkata pada keluarganya, Buddha Amitabha datang memberitahukan dirinya, dua hari lagi datang menjemputnya terlahir ke Alam Sukhavati. Bahkan menunjukkan angka 2 dengan jarinya, takut keluarganya tidak jelas maksudnya. 

Sejak sore hingga malam hari dia mengulangi menyampaikan hal ini sampai tiga kali berturut-turut, mengatakan bahwa dua hari lagi Buddha Amitabha datang menjemputnya. Kemudian dia menyuruh keluarganya mengeluarkan rupang Buddha yang disukainya, meletakkan di hadapan tempat tidurnya.  

Dua hari kemudian, tanggal 29 Maret, siang hari, dia berkata pada keluarganya agar segera mengganti alas kasurnya, membantunya membersihkan diri, mengganti pakaian, bersiap-siap bersua dengan Buddha Amitabha.    

Oleh karena waktu itu keluarganya masih belum mendalami Ajaran Buddha sehingga tidak terlalu menanggapi serius ucapan Upasaka Huang, tetapi semua permintaannya dipenuhi saja, dia minta keluarganya melafal Amituofo, maka keluarganya melafal saja untuknya, tidak berapa lama kemudian, diiringi suara lafalan Amituofo, Upasaka Huang menghembuskan nafas terakhir.

Setelah 8 jam kepergiannya, barulah saya mendarat di Singapura, saya memujinya, menantu perempuannya menceritakan secara lengkap kejadian tersebut, saya memuji Upasaka Huang sungguh hebat, tidak sia-sia belajar Ajaran Buddha, bersua dengan Master Chin Kung dan Pintu Dharma Tanah Suci, dalam satu kehidupan mencapai KeBuddhaan.

Buddha Amitabha terlebih dulu datang menyampaikan info padanya, ini pasti nyata adanya, terlebih dulu mengetahui kapan waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, dua hari sebelumnya.

Maka itu lihatlah, rintangan karmanya begitu berat, ketrampilan melafal Amituofo begitu jelek, saat menjelang ajal tidak sanggup melafal Amituofo, bahkan hatinya juga goyah.

Hatinya goyah oleh karena didera kesakitan, makanya tidak sanggup melafal Amituofo. Tetapi asalkan pada waktu begini ada kalyanamitra yang datang membantunya membangkitkan pikiran benar, menyalakan keyakinan dan tekadnya, maka keyakinan dan tekad ini akan mengundang pemberkatan dari Buddha Amitabha, asalkan dia dapat melafal Amituofo maka cahaya Buddha akan meneranginya, mengeliminasi rintangan karmanya.

Saat itu dia melafal Amituofo dengan setulus hati, setiap lafalannya dapat mengeliminasi 8 miliar kalpa dosa berat samsara. Lihatlah saat menjelang ajalnya, Buddha Amitabha datang menjemputnya, memberkati agar pikirannya tidak goyah, saat itu dia mencapai pikiran terfokus tak tergoyahkan.

Ketika saya menyampaikan laporan ini kepada guru, hadir pula Upasika Hu Nini, setelah mendengarnya begitu bersukacita, beliau bilang kalau Upasaka Huang bisa, saya juga pasti bisa, sekarang saya lebih memiliki keyakinan hati lagi.

Betul, kita mesti memiliki keyakinan hati untuk berhasil, jangan sampai ada keraguan sama sekali, setiap orang pasti bisa mewujudkannya. 


(三)

因为师父让我来看他,第二天就得走,我下午临走的时候我就握着他的手问他,老居士,你现在有没有信心往生?他点头说,我现在很有信心!你看,这信心就是你鼓励他他就有了。我说你现在还有什么牵挂了没有?他说没有牵挂了,就希望阿弥陀佛早点来。我一看,这状态行了,上路了,我就跟他告别了。「往生与否全由信愿之有无」,这信心充足、愿望恳切,就肯定往生了。我就跟他安慰,我说老人家你好好念,不要我走了你就不念了,你要好好念。我当时正準备参加四月的清明法会,在香港举行的,一万二千人的法会,我说我那边要忙,忙完之后我回来看望你,你好好念。他点头,你放心,还双手合十,送我,我就走了。

本来想着说法会完了之后去看他,结果他念佛念了四天,二十叁号念到二十七号,他就跟家裡人讲,说阿弥陀佛来跟我说,我还有两天就要往生。他说阿弥陀佛说还有两天,他竖起两个指头,怕那家人听不清楚。他跟他的媳妇,跟那边有一位小朱居士,就是跟他缘分很好的护持他的,还有一个他的小叔,就是属于他的弟弟,就是他媳妇称小叔,他弟弟、他的媳妇,还有另外一个小朱居士,叁个人在旁边照顾。

他从下午到晚上跟这家裡人讲了叁次,说阿弥陀佛说两天就来接引我。这可不是假的,然后他就让这家裡人赶紧把那个就是他最喜欢那个佛像立在他面前,那个佛像是每次师父上人到新加坡,他都把这佛像立在我们师父的那个客厅裡,给师父上人用的。他说那个佛像要把它拿来,现在我要用。然后立在他的床前,很高一个佛像,站在地上,他就能够坐起来看着佛像,心就很安了。念到真的第二天,就是他说两天是头尾两天,我说错了,应该是二十八号那天讲,第二天二十九号的中午,他跟家裡人讲,你们赶紧给我换床单、擦身、换衣服,就是準备要见阿弥陀佛了。

当时家裡人好像,因为可能学佛不是那么深,对这个不敏感,以为他只是讲讲开玩笑的话。好,反正你要净身就给你净身,大便都排乾净,从头擦身擦到脚,然后换了床单。好了,换完之后,反正佛号就一起给他念,大概换完床单以后没多久,他念佛就走了,真的就是两天。他走了八小时之内,我就赶到,我就很讚叹,他这个媳妇跟我一五一十把他这个状况说了,我说你真是了不起,真的没白学佛一场,接触到我们师父上人,接触到净土法门,这一生往生作佛去了。阿弥陀佛给他来报信,那肯定是真的,他等于是预知时至了,提前两天,实际上是提前一天了,他两天,头一天,后一天,真正往生,这是绝对没假的,他告诉你了。

所以你看看,业障他是很重,念佛功夫很差,到临终时候功夫根本提不起来,甚至心颠倒。颠倒就是他呻吟,他住在病苦当中,他不肯念佛,心颠倒。但是只要这时候有善知识提醒他,能够把他的信愿点燃,这个时候这种信愿就感得阿弥陀佛加持,阿弥陀佛这个触光安乐愿加持他,他念阿弥陀佛,他能念,就得佛光注照,就消业障。他那时候念,是至诚的念,每一念都消八十亿劫生死重罪。你看他往生西方,他临终阿弥陀佛真的来接引,令他心不颠倒,他那个时候就是一心不乱。

  所以我回来把这个事情跟师父报告,旁边有一位护法居士是胡居士,可能有些同修也认识她,护持师父多年了,胡居士听了之后也很欢喜说,他都行,那我更有信心了。真的,要有信心,不能有疑虑,每个人都能做到,真的是这样。就怕你没遇到这个法门,只要你遇到了,你真把这个法门弄清楚了,就是你闻名了,你就一定得往生。