Minggu, 16 Oktober 2016

Menuruti jodoh dan memaksakan kehendak


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :

Kala menghadapi pilihan, bagaimana barulah disebut menuruti jodoh? Bagaimana pula disebut memaksakan kehendak?

Menuruti jodoh menerima apa adanya bukanlah pasrah atau asal-asalan. Menuruti jodoh dan menerima apa adanya, di dalam hati ada ketulusan dan rasa hormat. Lagi pula pilihan tersebut mesti sesuai dengan Ajaran Buddha, contohnya melakukan sebuah pekerjaan, apakah bisa membawa manfaat bagi para makhluk, harus memakai standar begini, kalau memang pekerjaan itu bisa membawa manfaat bagi orang banyak, maka harus kita lakukan.

Ketika hendak melakukannya juga harus menuruti jodoh apa adanya, kalau jodoh belum masak janganlah dipaksakan, sebaliknya kalau jodoh sudah masak maka kita kerahkan segenap kemampuan untuk mewujudkannya.

Kalau sudah mengerahkan segenap kemampuan, namun ternyata menemui kegagalan, maka lepaskanlah, juga tidak perlu bersedih hati. Mengapa demikian? Ini dikarenakan para makhluk tidak mempunyai pahala, maka pekerjaan itu tidak bisa terwujud, sementara anda telah berusaha semaksimal mungkin, jasa kebajikan anda sudah sempurna.  

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-153
Tanggal : 27 Maret 2012
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation




这个随缘不是随便。随便,那心里没有诚敬,随缘,心里依然是诚敬。而且怎么做,选择上一定要符合佛菩萨教诲,譬如说做一样事情对众生有没有利益,要用这个标准,有利益的我们就应该做。要做的时候,就要看缘分成不成熟,如果成熟了,我们尽心尽力的要做好,这就不叫强求,这是有条件做,要付出自己的努力、辛苦,为利益众生。如果付出了辛苦依然不能够成就这件事情,那就放下,也绝没有任何的沮丧。为什么?这个事情是因为众生没有福报,所以不能成就,我已经尽到心了,尽心尽力就功德圆满。如果是为自己做的事情就无所谓,可以求自己的事,但是绝不要强求,有固然好,没有也无所谓。对自己的欲望要降到最低,最好是没有,全心全意为众生,这是佛弟子应有的心态。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一五三集)  2012/3/27  香港佛陀教育协会