Kamis, 20 Oktober 2016

Tuan tanah jadi pengemis


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Loba dan kikir, berbuah langsung pada satu masa kehidupan, jatuh jadi pengemis.

Ayahku pernah bercerita padaku, ketika beliau masih kecil, yakni periode peralihan dari Tiongkok Nasionalis ke Tiongkok Komunis, di dusun terdapat seorang tuan tanah. Tuan tanah ini amat kaya dan mempunyai seorang putra. Tuan muda ini suka berfoya-foya, tapi tidak sudi beramal.

Penduduk dusun hidup dengan membanting tulang, saat itu merupakan masa yang sulit, bahkan hanya untuk sesuap nasi saja sudah tak sanggup, tapi si tuan muda malah membuang sosis ke danau, katanya buat menyuapi ikan, tapi juga tidak sudi bersedekah pada orang miskin.

Pepatah berkata : Satu keluarga hidup makmur mengundang permusuhan dari seribu keluarga yang hidup susah. Tuan muda ini tidak sudi bersedekah, tentunya mengundang kebencian para penduduk dusun yang kelaparan.

Akhirnya terjadi reformasi agraria, yakni gerakan melawan tuan tanah, menurut kalian, penduduk dusun akan menyerang siapa duluan? Tentu saja keluarga tuan muda kikir tersebut. Seluruh harta benda tuan tanah ini dirampas, keluarga tuan tanah harus jatuh miskin, menjadi pengemis dan tidur di jalanan, akhirnya mati kelaparan. Ini merupakan karma yang langsung berbuah, setelah meninggal dunia jatuh ke tiga alam rendah.  

Dipetik dari : ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Sila Dasar Aliran Sukhavati
Serial ke-13
Tanggal 13 Mei 2012



我父亲跟我讲过一个故事,说他小的时候,正好在解放前,那个村庄里头有一个小地主。这地主家里富裕,那个地主的儿子(就是小地主)非常浪费挥霍,而且就是不肯施与。村庄里的人都很穷很苦,那时候真的人都吃不上饭,小地主竟然拿著腊肠往湖里扔,他说用这腊肠来喂鱼,就是不肯布施给穷人。你要知道,一家饱暖千家怨,不肯施与就会积怨。结果后来土地改革斗地主,村里斗地主,你想想,那村民们先斗哪一家?肯定是找这一家。所以把他的家全部抄了,最后这个小地主落得个流浪街头的果报,饿死在街头。这是现世报,来生都是下三恶道。死之前果报就不好,这叫花报,花报不好,果报就更不好了,这都是自己贪婪吝啬成性,导致自己这个不祥的命运。

  选自 净宗根本戒  定弘法师主讲  (第十三集)  2012/5/13