Selasa, 18 Oktober 2016

Kapan Zhunian dilakukan


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Kapan waktu yang paling ideal untuk melakukan Zhunian?

Yakni dimulai dari saat menjelang ajal, saat pasien masih hidup, saat kesadarannya masih jelas, maka kegiatan Zhunian sudah boleh dimulai. Sebagian besar pasien akan melalui berbagai tahapan barulah kemudian meninggal dunia, jadi bukanlah bilang mati langsung mati, jadi ada tahapan-tahapan yang akan dilewati.

Kecuali mengalami kematian mendadak seperti kecelakaan lalu lintas, ini tidak berdaya. Sedangkan pasien yang menderita sakit, perlahan-lahan tubuhnya akan melemah, sampai akhirnya tidak bisa makan dan minum lagi, tubuhnya makin kurus, ini adalah gejala-gejala bahwa ajalnya sudah tidak jauh lagi.

Ketika kita melihat nafasnya mulai sesak, saat begini kegiatan Zhunian sudah boleh dimulai. Dalam kegiatan Zhunian yang paling penting adalah menasehatinya agar membangkitkan keyakinan dan membulatkan tekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.

Master Ouyi mengatakan, berhasil tidaknya seseorang terlahir ke Alam Sukhavati adalah tergantung apakah dia memiliki keyakinan dan tekad. Saat menjelang ajal dikhawatirkan dia akan melupakan keyakinan dan tekadnya, jadi mesti menyampaikan ceramah untuk mengingatkan dirinya supaya membangkitkan keyakinan dan membulatkan tekad.

Ceramah yang diberikan tidak boleh panjang, oleh karena pasien tidak bisa menangkap inti yang ingin anda sampaikan, sementara kondisinya sudah sangat lemah, jadi penyampaiannya harus singkat dan tepat, katakan padanya : “Sekarang anda harus melafal Amituofo membulatkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, segala sesuatu di dunia ini mesti dilepaskan, mengikuti Buddha Amitabha terlahir ke Alam Sukhavati, ikutilah kami melafal Amituofo”. Begini sudah boleh. 

Penyampaian hendaknya tulus, menuntunnya membangkitkan keyakinan dan tekad. Kemudian anda mulai melafal Amituofo, dia akan mengikuti anda melafal Amituofo, tidak lama kemudian pasien akan terlahir ke Alam Sukhavati dan menghembuskan nafas terakhir. Jadi terlahir ke Alam Sukhavati itu adalah pada saat pasien masih hidup (sebelum menghembuskan nafas terakhir), jadi bukan setelah meninggal dunia barulah terlahir ke Alam Sukhavati.

Kalau saat menjelang ajal, kita tidak sempat sampai di lokasi dan pasien sudah meninggal dunia, maka kegiatan Zhunian juga tetap dijalankan, lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

Pada saat begini apabila pasien mau atau tidak menerima nasehat yang anda sampaikan padanya, lalu apakah pasien juga bersedia melafal Amituofo sampai detik terakhir; atau mungkin saja pasien malah tidak sudi mendengarkan arahan yang anda berikan, atau enam akar(indera)nya tidak berfungsi lagi, mata tidak mampu melihat lagi, telinga tidak bisa mendengar lagi, maka walaupun anda berikan arahan padanya juga tiada gunanya lagi.

Anda katakan bahwa tubuh Antarabhava juga bisa terlahir ke Alam Sukhavati, namun kemungkinannya amat kecil, jadi apakah ada atau tidak? Tentu saja ada, cuma kemungkinannya sangat kecil.

Terkecuali ketika berada di periode Antarabhava, mendengar anda memberinya nasehat, lalu dia menerimanya dan melafal Amituofo, kalau begini masih bisa terlahir ke Alam Sukhavati.

Tetapi kalau semasa hidupnya dia tidak percaya pada Aliran Sukhavati, setelah meninggal dunia dan berada di periode Antarabhava, lebih tidak mungkin lagi baginya membangkitkan keyakinan dan tekad serta mau melafal Amituofo.

Terkecuali semasa hidupnya memang suka belajar Ajaran Buddha, saat berada di periode Antarabhava mendengar Buddha Dharma, akar kebajikan yang dipupuknya semasa hidup jadi efektif, dia langsung bisa menerima dan membangkitkan keyakinan dan tekad, melafal Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati.

Maka itu setelah sanak keluarga meninggal dunia, hendaknya di rumah diputar VCD ceramah Dharma, atau menghidupkan mesin pemutar ceramah Dharma, siang malam 24 jam agar almarhum dapat mendengarnya. Cara ini sungguh efektif.

Sedangkan bagi pasien yang menderita penyakit berkepanjangan, misalnya kanker, akan melewati satu kurun waktu, bisa setengah tahun atau tiga bulan, maka boleh menasehatinya mendengar ceramah Dharma. Oleh karena kondisi pasien lemah, juga sulit terfokus, sebaiknya VCD ceramah yang diputar juga jangan terlalu panjang.      

Sebaiknya pilih saja yang merupakan intisari, boleh ambil topik 48 tekad agung Buddha Amitabha, khususnya tekad yang ke-18 saja, atau “Sepuluh lafalan pasti terlahir ke Alam Sukhavati”, agar dia mendengarnya berulang kali, dengan demikian dia pasti akan memahami, lalu membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati.

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-172
Tanggal : 7 Juli 2012
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation




助念理想的状况,是从他临终前开始,活著的时候、清醒的时候开始助念是最好的。一般人的死亡都有个过程,不会说立刻就死掉,他都有个过程,除非是遇到什么车祸、突发的事件,那就没办法。一般譬如说得病,他都有个过程,身体慢慢的衰弱,最后不能进食,身体一天天消瘦下去,这些都是徵兆,离寿命终点不远了。当我们看到他的气息开始衰弱的时候,这时候助念就要开始。助念很重要的个环节就是开示劝导,劝导他深信切愿求生净土。因为蕅益大师讲,得生与否,全由信愿之有无。临终的时候,就怕他把信愿丢掉,开导他就是提起他的信愿。开导不能讲长,讲长他没有这个精力听你的,很衰弱了,就是很简单几句话,告诉他:你现在要念阿弥陀佛求生西方,这个世界一切都放下,跟阿弥陀佛走,你跟我们一起念佛,就行了。说得要真诚、要恳切,把他的那种恳切的信愿带起来。然后你念佛,他跟著你念,没多久就能念走,就能往生。所以往生是活著走的,不是死了以后才走。

如果临终前没赶到,他已经断气了你才到,那也只好来弥补,念总比不念好,但是能不能往生就说不准。这时候如果他能听到你劝导,你还是要给他开示,听到你劝导,他能够念佛就走了;他要是不能够听你的,或者已经六根都不起作用,眼根慢慢看不见,耳根也听不到,这个时候就没用了。你说中阴往生,那个可能性很小,有没有?当然也有,不是说不可能,但是机会很小。要碰到什么?刚好他回来,他愿意接受你的劝导,他那时候明白了,念佛能往生。但是他那个时候的智力,估计没有生前的高,生前要是都不能相信、不能发愿去,中阴的时候是不可能的。一般是什么?生前没闻到佛法,中阴的时候闻到佛法,他宿世有善根,闻到佛法他相信,能发愿去往生,他就能往生。所以人走了以后,应该在家里放光盘,或者是开播经机,二十四小时放给他听,祈请他回来听经,这就管用。

对於还没有马上就死亡的人,你看到他已经得了癌症晚期、不治之症,但是说他马上走还没那么快,这癌症晚期可能有半年、可能有三个月,怎么办?劝他听经。一般病人身体虚弱,精力不能集中,最好不要给他听很长很长的经,要挑精华给他听。譬如说《净土大经解》我们专挑第十八愿「十念必生」那个光盘,让他反覆听,这样他听明白,他能产生信愿,就能往生。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一七二集)  2012/7/7  香港佛陀教育协会