Minggu, 16 Oktober 2016

Jangan berseteru dengan tabiat


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Jangan berseteru dengan tabiat

Di satu sisi harus menghapus tabiat, di sisi lain harus melafal Amituofo, setelah menghapus tabiat barulah melafal Amituofo mudah memperoleh kesucian hati. Melafal Amituofo juga bisa mensucikan hati dan menghapus tabiat. Jadi menghapus tabiat dan melafal Amituofo ibarat sepasang kaki yang berjalan, saling dukung mendukung.

Dalam hal menghapus tabiat, janganlah sampai berseteru dengan tabiat, oleh karena apabila anda memaksakan diri melawannya, malah akan menambah kemelekatan pada tabiat tersebut, akhirnya lebih sulit lagi menghapusnya.    

Jadi cara apa yang terbaik? Tabiat dikesampingkan dulu, jangan dipedulikan, fokuskan pikiran melafal Amituofo, menyadari tabiat itu adalah kesalahan, selanjutnya jangan diulangi lagi, menggunakan pelafalan Amituofo untuk menghapusnya. 

Bagaimana kalau mengulangi kesalahan lagi? Mengulangi kesalahan adalah dikarenakan anda lupa melafal Amituofo. Kali ini kecolongan, lain kali takkan mengulanginya lagi. Namun takkan berseteru dengan tabiat itu, biarkan saja berlalu, takkan dipikirin.

Ada orang yang tabiatnya sangat berat, saya sendiri waktu dulu juga begitu, membulatkan tekad menghapusnya, akhirnya berhasil. Oleh karena anda sudah terbiasa dengan tabiat tersebut sehingga sulit dihapus.

Biarkan saja, tak perlu dihiraukan, asalkan menyadari bahwa tabiat itu adalah kesalahan, maka bulatkan tekad, lain kali takkan mengulanginya lagi, inilah yang disebut dengan bertobat.

Takkan mengulangi lagi melakukan kesalahan, baik yang dilakukan melalui ucapan, pikiran dan tindakan; tubuh jasmani takkan melakukannya lagi; mulut takkan mengucapkannya lagi, pikiran takkan memikirkannya lagi, begini barulah disebut bertobat.

Ada orang yang setelah melakukan kesalahan lalu bertobat, walaupun tubuhnya tidak melakukan lagi, tapi mulutnya asyik menceritakan kembali bagaimana dia berbuat dosa, saya telah melakukan dosa begini begitu, pikirannya asyik mengenang bagaimana dia melakukan kesalahan tersebut, sehingga alaya-vijnana (gudang kesadaran) nya kembali merekam peristiwa perbuatan dosanya.

Dengan begini anda bukan saja menghapus dosa, tapi sebaliknya memperberat tabiat dan dosa, mulut anda lagi-lagi melakukan pelanggaran, pikiran anda lagi-lagi melakukan pelanggaran, tubuh jasmani anda lagi-lagi melakukan pelanggaran, ini bukan namanya bertobat.

Maka itu cara bertobat yang paling bagus adalah melafal Amituofo, tabiat dikesampingkan dulu, ini takkan berseteru dengannya, lama kelamaan tabiat akan jadi reda dan kian hambar, akhirnya sirna sudah. Tanpa terasa tabiat pun berhasil dihapus.     

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-184
Tanggal : 5 September 2012



两个要相辅相成,又要改习气,又要念佛,改习气之后,你念佛容易得清净心;念佛也能让心清净,能改习气。这两条腿走路,改过加念佛。改过,静瑜老师讲的不要跟毛病习气对立,为什么?因为你对立,是加重对毛病习气的执著,你就更难改。所以,最好的方法是什么?毛病习气先撂在一边,不要去理会它,专心念佛,知道那是错了,以后不做就行,用念佛改过。万一又犯了怎么办?犯的时候,往往是你忘了念佛的时候才会犯。你犯了,犯了再改过,以后再不做了,不要跟它对干。有的人烦恼习气也真是很重,我以前也是这样,咬著牙使劲的改毛病习气,跟这毛病习气不共戴天,有你没我,有我没你,结果这习气就是改不掉。为什么?你把它著实了,愈描愈黑,愈加愈重,所以很难改。淡化它、不理它,知道错就行了,以后不能再犯,这叫忏悔。身口意都不犯,身不造了,口也不说了,意也不想了,这才叫忏悔。有的人造了罪忏悔,身是不造了,口里还说,我犯了什么什么过失,我犯了什么什么过失,心里还想著怎么犯的,那个细节想得很清楚,我是一条条这么犯的。你这是加重习气,口又犯,意又犯,这不是忏悔。所以,真忏悔最好的就是念佛,习气就撂在一边,这就不对立,慢慢就淡了,习气就改了,不知不觉它就没有了。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一八四集)  2012/9/5