Rabu, 19 Oktober 2016

Apakah berbakti harus menurut


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Dalam melatih kesabaran, apabila ayahbunda berbuat jahat, apakah kita juga harus membantu?

Ini memerlukan prajna (kebijaksanaan), menuruti kehendak para makhluk juga harus menggunakan kebijaksanaan. Terhadap ayahbunda kita harus berbakti. Ketika ayahbunda bertindak tidak benar, kita harus memberi nasehat.

Di Zi Gui menyebutkan “Ketika ayahbunda berbuat kesalahan, haruslah memberi nasehat dengan hati-hati agar mereka kembali ke jalan yang benar, dengan sikap yang tulus, suara yang lembut, dan wajah yang ramah.  

Apabila ayahbunda tidak mau mendengarkan nasehat kita, tunggulah dengan sabar, ketika ada kesempatan yang cocok, misalnya perasaan mereka sedang senang,  maka kita ulangi lagi memberi nasehat; jika ayahbunda tetap tidak mau menerima bahkan menjadi emosi, walaupun diri kita harus berlinang air mata, juga harus memohon ayahbunda agar kembali ke jalan yang benar, walaupun harus menahan pukulan, juga tiada kebencian tiada penyesalan, daripada membiarkan ayahbunda tetap berada di jalan yang salah, semakin lama semakin besar kesalahan yang akan dilakukan”.

Umpamanya ketika ayahbunda menyuruh kita melakukan suatu tindakan yang tidak benar, kita tidak perlu menentang perkataannya, tetapi kita takkan mewujudkan harapan buruk mereka, kita berusaha mengulur waktu.

Ketika melihat ayahbunda lagi gembira hatinya, kita mencoba memberi nasehat pada mereka, jadi tidak boleh membiarkan ayahbunda melakukan kesalahan, begini baru namanya berbakti.

“Enam Paramita” terdiri dari Dana Paramita, Sila Paramita, Ksanti Paramita, Virya Paramita, Dhyana Paramita dan Prajna Paramita. Lima Paramita harus mengandalkan Prajna Paramita, jadi untuk mengamalkan dana, sila, ksanti (kesabaran), virya (ketekunan), dhyana (samadhi) haruslah dibarengi dengan kebijaksanaan (prajna).

Kebijaksanaan (prajna) itu ibarat mata manusia, lima paramita lainnya ibarat tubuh, kaki dan tangan manusia, kalau tanpa mata, bagaimana anda bisa berjalan.

Petikan Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-107
Tanggal : 23 Juli 2011




这个要智慧,恒顺要用智慧。像对父母,我们要尽孝。这孝顺不是一味的顺从,看到父母不如法的地方,我们应该善巧的劝谏。《弟子规》上讲,「亲有过,谏使更,怡吾色,柔吾声。谏不入,悦复谏,号泣随,挞无怨」。譬如说父母让我们做一些不好的事情,我们也不需要跟父母去争辩,搞得关系很僵也不好。我们嘴里先答应著,但是别做,先拖。看到他欢喜的时候,我们再劝谏,晓之以理,动之以情,这也是尽孝。不能陷父母於不义,这就是尽孝。「六度」里面讲忍辱、讲布施,它都要以般若智慧来指导的。六度,般若好比是眼目,其他的五度好比是人的其他的手足器官。如果没有眼目,你走路就走不通了。

  修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一0七集)  2011/7/23  香港佛陀教育协会  档名:57-213-0107