Kamis, 19 Januari 2017

Barang milik Sangha


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Bagaimana yang disebut sebagai mencuri barang Sangha?

Mencuri barang persembahan dari sepuluh penjuru, merupakan dosa yang sangat berat, oleh karena vihara dibangun atas dana yang berasal dari sepuluh penjuru, benda-benda yang ada didalamnya disebut sebagai barang milik sepuluh penjuru.

Tetapi vihara milik sepuluh penjuru pada masa sekarang ini sudah sulit ditemukan, kebanyakan adalah kepunyaan anak cucu, orang asing dilarang menginap di sana, jadi sudah sulit ditemukan.   

Seorang kepala vihara harus memiliki hati yang sangat lapang, bahkan merupakan praktisi senior, barulah dia bisa memimpin vihara milik sepuluh penjuru. Kalau bukan vihara milik sepuluh penjuru, maka benda-benda yang ada di dalamnya tidak bisa disebut sebagai barang milik sepuluh penjuru.

Ada lagi sejenis vihara, walaupun bukan milik sepuluh penjuru, tetapi di dalamnya terdapat praktisi sejati, kalau mencuri barang milik vihara begini dosanya tentu berat, namun tidak terlalu berat bila dibandingkan dengan mencuri barang milik sepuluh penjuru. Dosa ini masih bisa dipertobatkan.

Bagaimana cara bertobat? Sucikan hati dan pikiran, tidak mengulangi kesalahan lagi. Bukan hanya tubuh jasmani tidak mengulangi perbuatan tersebut, namun mulut takkan mengungkit-ungkit lagi dan pikiran takkan mengenangnya lagi, baik tindakan, ucapan dan pikiran jadi tersucikan, inilah yang disebut sebagai pertobatan yang sesungguhnya.

Kita gunakan saja metode melafal Amituofo, ketika niat pikiran muncul segera melafal Amituofo, menghapus bayang-bayang masa silam dengan lafalan Amituofo, takkan sudi mengenangnya lagi.

Masa silam memang telah berbuat salah, untuk selanjutnya berjanji takkan mengulangi kesalahan lagi, sekarang menfokuskan pikiran melafal Amituofo, di dalam hati hanya ditaruh lafalan Amituofo saja, yang lainnya tidak ada lagi, dengan demikian barulah dosa bisa dihapus.  

Sampai saat menjelang ajal, Buddha Amitabha datang menjemputmu, berapapun berat dosamu, Buddha Amitabha juga tetap datang menjemputmu, inilah yang disebut dengan membawa serta karma terlahir ke Alam Sukhavati, yang dimaksud di sini adalah karma lama dan bukan karma baru.

Bila saat menjelang ajal anda masih mengenang dosa-dosa yang pernah anda lakukan, “Waktu silam saya banyak berbuat jahat, entah bisa terlahir ke Alam Sukhavati atau tidak ya?” Begitu anda berpikir sedemikian rupa, maka gagallah upaya anda terlahir ke Alam Sukhavati. Apa alasannya? Oleh karena anda mengisi hatimu dengan dosa-dosa, bukannya menaruh Buddha Amitabha di dalamnya. Kebenaran ini mesti dipahami.

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-173
Tanggal : 10 Juli 2012
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation
  


这个犯盗十方物的戒,确实罪是很大,但是这个物一定要是十方物,这个道场是十方道场,这里面的东西才叫十方物。那现在非常难找到,上哪里找十方道场?现在道场都变成子孙庙,别人来想挂单都不可以,所以很不容易找到。那个道场的住持心量要很大,而且真正是大德,他才能够住持这样的道场,他有这个威德才能压得住。遇不上这样的道场,那也就不可能说盗十方物。还有一种,就是一般普通寺院里面,虽然不是十方道场,但是里面有真正修行人,偷盗这种道场罪业当然也很重,但是没有盗十方物那么重,这些罪都可以忏悔。怎么忏悔才叫真忏悔?心地清净,这个罪业自己知道错了,再也不造了,后不再造就是真忏悔。不仅是身不造了,口也不说,念头也不想,身口意都清净,这叫真忏悔。我们就用念佛最好,当我们起这些念头,想过去有没有造,这些都是妄念,立刻转成阿弥陀佛,不去想。过去即使犯了,犯了也不想,以后我不再犯就行,现在就一心念阿弥陀佛,心里只装阿弥陀佛,不装别的,这罪业就忏悔掉了。到临终的时候,阿弥陀佛来接引你往生,再重的罪业,阿弥陀佛都能把你接走,叫带业往生,这个业是旧业,不是起现行的业。如果你在临终的时候还在想,我过去造了这些罪业,我是不是不能往生?你这么一想,真的就不能往生了。为什么?你心里装的是罪业,没装阿弥陀佛。这个道理要懂。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一七三集)  2012/7/10  香港佛陀教育协会