Jumat, 11 November 2016

Kalau sakit minum obat


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Saat jatuh sakit minum obat, apakah ini boleh dikatakan sebagai belum melepaskan kemelekatan pada tubuh jasmani?

Melepaskan kemelekatan pada tubuh jasmani dengan minum obat, tidak ada kaitannya, walaupun sudah melepaskan kemelekatan pada tubuh jasmani, juga masih boleh minum obat. Bahkan Buddha Sakyamuni tempo dulu juga masih menerima persembahan obat-obatan.

Ada empat jenis persembahan kepada Sangha, yakni persembahan jubah, makanan dan minuman, tempat berbaring, obat-obatan. Kalau jatuh sakit boleh makan obat, Buddha sangat ber-Maitri Karuna, segala hal yang masuk akal dan beralasan pasti dapat diterima, jadi bukanlah karena anda sudah mencapai tingkatan kesucian Arahat maka tidak boleh minum obat lagi, mana boleh begini, lagi pula juga harus menyesuaikan dengan keadaan para makhluk di dunia ini.  

Tetapi Arahat walaupun minum obat, andaikata menderita flu misalnya, sesungguhnya juga dapat disembuhkan dengan kekuatan gaib, tetapi Dia tetap saja minum obat, menuruti kehendak para makhluk, Arahat tidak melekat pada tubuh jasmani.

Yang penting bagi kita sekarang adalah melepaskan kemelekatan pada tubuh jasmani, minum atau tidak minum obat adalah menuruti jodoh, kalau minum obat penyakit bisa sembuh, maka tentunya ini amat bagus sekali, tidak perlu sengaja merasakan siksaan yang tidak perlu, Sang Buddha tidak menyetujui latihan keras yang tidak bermanfaat.

Kalau penyakitnya bisa disembuhkan, kenapa pula tidak mau disembuhkan? Semula tubuh jasmani sehat dan kuat, kenapa anda tega menyiksanya? Ini adalah bentuk latihan keras yang tidak bermanfaat, terhadap pelatihan dirimu juga takkan membawa manfaat, malah menjadi rintangan bagi kemajuan batin. Tubuh yang sakit-sakitan akan merintangi pencapaian kemajuan batin.

Terutama bagi mereka yang melatih Dhyana, untuk melakukan samadhi diperlukan tubuh jasmani yang sehat, apabila peredaran darah lancar, maka pikiran mudah terfokus. Sebaliknya apabila tubuh sakit-sakitan, begitu tersiksa, tidak mudah mencapai pikiran terfokus.

Maka itu tubuh jasmani merupakan alat, mempergunakannya untuk melatih diri dan juga tahu menjaganya. Tetapi takkan melekat padanya, oleh karena tubuh jasmani hanyalah alat, dengan memahami hal ini barulah anda mampu melepaskan kemelekatan pada tubuh jasmani.         

Lihatlah guru kita, Master Chin Kung tiap hari juga berolahraga, bagaimana cara beliau berolahraga? Cara pertama adalah melakukan namaskara pada rupang Buddha, cara kedua adalah berjalan sambil melafal Amituofo, dalam usia yang sudah lanjut, beliau masih begitu lincah, bergerak saat harus bergerak, makan saat tiba waktunya makan, tidur kala waktu tidur tiba, jadi melatih diri itu janganlah malah menjadi menyiksa diri, ini sudah salah.  

Tubuh jasmani ini harusnya makin melatih diri makin sehat, ini menunjukkan bahwa anda memiliki kebijaksanaan, kalau sebaliknya kian melatih diri kian banyak penyakit, ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan anda masih belum mencukupi, tidak tahu menyeimbangkan jiwa dan raga.

Ini harus kita pahami, menyeimbangkan jasmani dan rohani, ini barulah dapat membawa manfaat bagi pelatihan diri anda.

 Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-203
Tanggal : 13 Desember 2012
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation




放不放下身见跟你吃不吃药没有关系,放下身见了也可以继续吃药。连佛当年都可以接受医药的供养,僧团可以接受四事供养,衣服、饮食、卧具、医药,这四事供养。有病了可以吃药,佛是很慈悲的,很通情达理的,不是说你成就了,你证阿罗汉了,连药都不能吃,不可以,要随顺这个世界众生的情况。可是阿罗汉他虽然吃药,其实身体要是风寒感冒了,他完全可以用神通调节过来,可是他还要吃药,恒顺众生,他没有身见。我们现在最重要是放下身的执著,吃不吃药随缘,如果用吃药就能把病治好,那当然就把病治好了好,不必去受那个无益之苦,佛是反对无益苦行,你本可以治好的病,为什么不治?本来身体可以强健的,你为什么要糟蹋它?这是无益苦行,对你修道没有好处,反而障道,你身体不好就会障道。特别是禅定,禅定需要有身体的调节,身体如果气血循环得好,脉络都很通,你心容易定下来,如果身体有很多毛病、很痛苦,你想定是不容易的,可能定不了。所以身体是一个工具,用它来修行也要会善调。但是绝不执著它,它只是一个工具,你明白这一点,就叫放下身见。你看我们师父上人每天都有锻炼身体,他锻炼身体很简单,一个是拜佛,一个是散步,一个是拿手拉著单杠做起蹲运动,拉筋。老人家很活泼,该锻炼就锻炼,该吃饭就吃饭,该睡觉就睡觉,修行可不能自己糟践自己,那就搞错了。身体一定是愈修愈健康,这说明你有智慧,身体搞出很多毛病,这是智慧不足,不会调身。这个我们要懂,善调身心,对你修行会有好处。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第二0三集)  2012/12/13