Kamis, 10 November 2016

Berkah dan petaka saling menyilang


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Berkah dan petaka saling silang-menyilang, apa sebabnya?

Serupa dengan kata pepatah “Di dalam berkah ada petaka, di dalam petaka ada berkah”, berkah dan petaka saling silang-menyilang. Ini dikarenakan perbuatan yang dilakukannya tidak murni baik dan tidak murni buruk.

Contohnya dia melakukan perbuatan baik, setengah hati demi kepentingan orang banyak, setengah hati buat kepentingan diri sendiri. Dia memang berbuat demi kepentingan orang banyak tapi di sisi lainnya dia juga tidak melupakan ketenaran dan keuntungan bagi dirinya sendiri; apabila cuma untuk kepentingan orang lain, sementara bagi diri sendiri tidak ada keuntungannya sama sekali, maka dia takkan melakukannya.

Umpamanya dia menjadi pendukung penyebarluasan Ajaran Buddha, kebajikan ini dilakukan demi memberi manfaat bagi para makhluk, dia memang mempunyai niat begini tapi dia juga memperhitungkan ketenaran dan keuntungan bagi dirinya sendiri.

Di dalam kegiatan tersebut dia merasa bangga dan berjaya, tidak sanggup melepaskan ketenaran dan keuntungan, tidak mampu melepaskan keinginan untuk menguasai dan memiliki, niat pikiran begini adalah kejahatan.

Maka itu kebajikan dan kejahatan yang dilakukannya saling berbaur, kelak buah akibat yang diterimanya ada berkah juga ada petaka, berkah dan petaka saling berbaur.

Contoh yang paling jelas adalah orang kaya hidupnya selalu emosi. Sambil menikmati kesenangan juga suka marah-marah, melihat siapapun merasa tidak suka, segala persoalan juga tidak sesuai dengan keinginan hati, meskipun makan hidangan istimewa, tinggal di villa mewah, namun hatinya tidak bahagia, apa sebabnya?

Pada masa kelahiran lampau, dia memang berdana tapi banyak perhitungan, ingin memperoleh dan takut kehilangan, memiliki hati yang sombong, melakukan kebajikan karena ingin menonjolkan diri, ini adalah sikap Asura. Asura itu suka menonjolkan diri dan selalu ingin menang dari orang lain, orang lain melakukan berapa banyak kebajikan, pokoknya saya harus melampauinya, berada di depan dirinya, hati begini mengakibatkan di dalam berkah ada petaka.  

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Tanggal : 8 Pebruari 2013
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation



还有的『福中有祸,祸中有福』,这福和祸交错在一起。这是什么原因?『非纯善纯恶也』,因为他造的因不是纯的善,也不是纯的恶,也是善恶交错在一起。譬如说他做好事,一半是为别人,一半是为自己。为别人好,真的他有这个心,同时也忘不了自己的名利;如果是只为别人好,自己一点名利都没有,他可能就不干了,他里头夹杂自己名闻利养。譬如说弘护正法的大好事,那是为了利益众生、觉悟众生,有没有这个心?也有这个心。但是做起来他还计较自己的名利,他有从里头得到的荣誉感、成就感,放不下名闻利养,放不下控制、占有的念头,这些念头是恶。所以他的善恶混杂在一起,将来受的果报有祸也有福,福祸也混杂在一起。最明显的,我们讲福气很大,福是很大,大富大贵,可是气也很大,天天生气。享富贵的人天天生气,看什么人都不顺眼、什么事都不顺心,虽然吃的是山珍海味、住的是豪华别墅,心里就是不快乐,这是什么原因?过去他布施的时候心不是纯善的,很多计较,有得失心、有傲慢心、有争强好胜的心理来做善事,所谓修罗心态。修罗就是争强好胜,别人做好事,我要比他做得更大,抢在他前面,这种心,感得的福里头就有祸了。

  选自 太上感应篇汇编  定弘法师主讲  (第十五集)  2013/2/8  香港佛陀教育协会